Sebuah video yang beredar luas di media sosial menampilkan Prabowo Subianto, tokoh nasional yang dikenal dengan pandangannya tentang pembangunan bangsa, menegaskan bahwa kemajuan suatu negara tidak mungkin tercapai tanpa sistem pendidikan yang baik. Pernyataan ini menjadi sorotan dan memicu diskusi hangat mengenai pentingnya investasi dalam sektor pendidikan sebagai fondasi utama pembangunan nasional. Dalam video tersebut, Prabowo menekankan bahwa kualitas pendidikan adalah kunci untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berdaya saing, yang pada akhirnya akan mendorong kemajuan ekonomi dan sosial negara.
Prabowo Subianto dalam video tersebut secara tegas menyatakan, “Tidak mungkin kita jadi negara maju kalau pendidikan tidak baik.” Pernyataan ini mencerminkan keyakinannya bahwa pendidikan berkualitas adalah investasi jangka panjang yang akan menentukan masa depan bangsa. Tanpa SDM yang terdidik dan terampil, Indonesia akan kesulitan untuk bersaing di era globalisasi dan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang melimpah.
Pentingnya pendidikan sebagai pilar utama pembangunan nasional memang tidak dapat dipungkiri. Negara-negara maju di dunia, seperti Korea Selatan dan Singapura, telah membuktikan bahwa investasi besar-besaran dalam sektor pendidikan dapat menghasilkan lompatan besar dalam kemajuan ekonomi dan teknologi. Pendidikan yang baik tidak hanya menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, tetapi juga menciptakan masyarakat yang kritis, inovatif, dan berbudaya.
Dalam konteks Indonesia, tantangan dalam sektor pendidikan masih cukup besar. Ketimpangan akses pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, kualitas guru yang belum merata, serta kurikulum yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan zaman menjadi beberapa isu yang perlu segera diatasi. Oleh karena itu, pernyataan Prabowo dalam video tersebut menjadi pengingat bagi pemerintah dan seluruh elemen bangsa untuk memberikan perhatian lebih pada sektor pendidikan.
Pernyataan Prabowo dalam video tersebut juga menekankan pentingnya pengembangan pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri. Dengan demikian, lulusan sekolah dan perguruan tinggi tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja. Investasi dalam pendidikan vokasi akan menciptakan tenaga kerja yang siap pakai dan mengurangi angka pengangguran.